Benarkah?
Yang saya tahu, memang seperti itu! Setiap orang yang bergabung dengan FLP (Bandung, khususnya) pasti
memiliki alasan tertentu. Dimulai dari ingin mengembangkan bakat, mencari
teman, tempat pelarian, ikut-ikutan, iseng ataupun mencari jodoh.
(Haah
jodoh?? eh, apa iya ada? Mmm, mungkin juga sih! Bukankah hati orang itu sedalam
samudera, tak seorang pun dapat menyelaminya, kan?) Tapi, bagi siapa saja yang merasa…
mudah-mudahan dilancarkan segala usahanya, amien…(Tuh, udah aku doakan dengan ikhlas!)
Sedangkan alasanku, memilih bergabung dengan FLP itu mulanya
sebagai tempat pelarian dari sikap Orang Tua yang otoriter. Kalau sekarang sih
mo ngembangin bakat ‘nulis’ en sekalian bakat ‘dagang’ juga! (he..he..) Di FLP
juga, aku baru menyadari kalo kehidupan ini bebas dan indah.
Kalau urusan virus merah jambu? Ah itu mah belakangan…
Bagiku, “…Biarlah Cinta
menjadi milik orang lain dan indah bagi mereka tapi tidak untukku…, Cintaku
hanya satu bagi Pemilik Segala Cinta…”
Mau tahu persepsiku
tentang cinta? Bagiku perasaan jatuh cinta itu menyiksa. Eh, nggak juga deh!
Maksudku mengganggu. Bayangkan aja, makan dan minum tak tenang, pekerjaan
terbengkalai, gak konsen sehingga apa yang dilakukan semerawut. Semua itu hanya
bermuara pada satu hal yaitu inget si DIA terus. Tapi aku juga gak menyalahkan
kalau seseorang juga bisa berhasil menghasilkan karya terbaik dan berprestasi
karena rasa ‘cinta’.
Hadir dalam setiap pertemuannya bisa menjadi obat penawar juga,
lho! Lagi patah hati.., bete.. atau
lagi kesel..!! semua perasaan itu
bisa sedikit terobati sambil silaturahmi dan ketawa-ketiwi bareng. Terus kalau
urusan penyakit biasa, gimana? Oh, tentu saja bisa, Insya Allah…
Masih perlu bukti…? Boleh, semua ini pernah dialami oleh
rekan-rekan kita di FLP Bandung.
§ Aku sendiri…( lho, ko penulisnya ikutan juga? Tapi gak pa pa deh, kita
dengerin aja)
= Kamisan ke..sekian, 18 Januari 2007 =
Sudah dua hari ini, badanku terasa panas dingin, lemah dan bawaannya
hanya pengen tiduran aja. Begitulah, kalau Amandelku kambuh alias membengkak
lagi, ya seperti itu! Orang Tua dirumah
sudah menyuruhku pergi ke dokter tapi tetap saja bandel enggan pergi.
Abisnya aku bosen jalan-jalan terus ke dokter dari dulu. Paling seperti yang
udah-udah, diberi obat Antibiotik seperti Amoxilin (ups, salah.. katanya gak boleh nyebut merk dagang ya, maaf!) terus
gak boleh makan ini…itu.. .bla...bla…(termasuk bala-bala) ditambah harus banyak
istirahat. Pokoknya kalau penyakit yang satu itu sudah kambuh, udah deh! Aku
sengsara lahir dan batin, menderita soalnya semua makanan kesukaanku DILARANG!
Uuh, cape deh…
Hmm, daripada merasakan penyakit yang menyebalkan ini, aku
memilih pergi menghadiri pertemuan rutin. Lagipula ada ongkos tambahan, he.he..
Dan benar saja, setelah beberapa saat berada di sana keadaanku
berangsur-angsur membaik. Bahkan panas dinginnya pun hilang. Rasanya kondisiku
sudah kembali sehat seperti sediakala, Alhamdulillah…
§ Noel-Saga
= Rihlah ‘ Memburu Naga ‘ ke Taman Naga, 18 Pebruari 2007 =
Hari itu Noel datang terlambat, padahal rumahnya berada tak jauh
dari tempat kami berkumpul. Usut punya usut ternyata dia lagi nggak enak badan
“.. sejak pagi aku terus muntah-muntah. Kayaknya maagku lagi kambuh, kali!”,
begitulah penuturannya padaku.
Tapi bukanlah Noel namanya kalau hanya menyerah begitu saja pada
keadaan. Bukannya beristirahat di rumah agar kondisi tubuhnya semakin membaik.
Eh, malah ikut bergabung dengan kita dalam acara “ Memburu Naga “ dengan berjalan kaki sepanjang tujuh kilometer dari
Ledeng menuju Lembang melalui Ciumbuleuit, Puncrut, dsk.
Anehnya, bukannya tumbang karena kelahan tapi dia mengaku kalau
tubuhnya kini terasa lebih baik dan fit daripada sebelumnya. Lho ko bisa? Allahu
Allam..
§ Riki Cahya
= Kamisan ke…sekian, 22 Pebruari 2007 =
Pertemuan kita kali ini diadakan di URESHII book corner. Pada
hari itu K’ Riki mengenakan jaket tebal dan terlihat murung. Katanya sih, “…lagi panas dingin…”. Berhubung jumlah
peserta yang hadir cukup banyak dia memilih
pindah ke ruang sebelah. Tapi, dasar pada jail…orang udah pindah biar
bisa beristirahat masih tetep diganguin.
Sampai akhirnya K’ Riki bilang “..teman-teman, saya pingsan dulu, bluk… kepalanya terbenam di atas
meja yang berada dihadapannya. Lho, ko mau pingsan bilang-bilang dulu! Ah
dasar, atuh K’ Riki… lagi sakit, masih tetep bisa bikin kita ketawa,
he..he..
§ Tedee Xumma
= Kamisan ke…sekian, 22 Pebruari 2007 =
Masih di tempat dan hari yang sama. Di awal pertemuan, teman
kita yang satu ini tidak merperlihatkan tanda-tanda aneh. Dia juga nggak bilang
kalau kesehatannya lagi terganggu tapi di tengah-tengah pertemuan dia mengikuti
K’ Riki berpindah ke ruangan sebelah dan nyungsep di sana. Entah apa alasannya! Apa lagi nggak
enak badan…, ngantuk…, atau apapun alasannya. Yang jelas sampai aku pamit
pulang pun posisinya masih seperti itu. Kalau teman-teman masih penasaran,
lebih baik kita tanyakan langsung kepada yang bersangkutan, yuk…!!
§ Wildan Nugraha
= Kamisan ke…sekian, 22 Maret 2007 =
Andai saja ada salah satu pertemuan yang tidak dihadirinya,
pasti teman-teman lain mencarinya ‘Eh, K’ Wildan kemana? Saya ada perlu!’.
Mungkin karena alasan itulah dia memaksakan diri untuk datang di pertemuan kita
kali ini.
Menurut pengakuannya dia berangkat dari rumah dalam keadaan
‘panas dingin…lagi flu, cenah!’. Ooh, pantas saja selama pertemuan dia terlihat
murung. Namun setelah pertemuan berakhir, dia mengaku kalau kondisinya terasa
lebih baik. Tuuh kan
sama saja seperti yang udah-udah…!
Begitulah sepercik kisah yang dialami oleh para aktifisnya. Terlanjur cinta…? Mungkin. Menurutku
FLP Bandung adalah komunitas yang unik (setiap aktifisnya memiliki ciri khas
tersendiri), lain daripada yang lain serta gokil abiiss! Pasti bakalan cape ketawa
melihat ulah mereka. Gak percaya, lihat dan buktikan sendiri!!
Wassalam,
Bersambung…
Salman-ITB, April 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar