Senin, 13 Februari 2012

Penawar Hati


Benarkah? Yang saya tahu, memang seperti itu! Setiap orang yang bergabung dengan FLP (Bandung, khususnya) pasti memiliki alasan tertentu. Dimulai dari ingin mengembangkan bakat, mencari teman, tempat pelarian, ikut-ikutan, iseng ataupun mencari jodoh.
(Haah jodoh?? eh, apa iya ada? Mmm, mungkin juga sih! Bukankah hati orang itu sedalam samudera, tak seorang pun dapat menyelaminya, kan?) Tapi, bagi siapa saja yang merasa… mudah-mudahan dilancarkan segala usahanya, amien…(Tuh, udah aku doakan dengan ikhlas!)
Sedangkan alasanku, memilih bergabung dengan FLP itu mulanya sebagai tempat pelarian dari sikap Orang Tua yang otoriter. Kalau sekarang sih mo ngembangin bakat ‘nulis’ en sekalian bakat ‘dagang’ juga! (he..he..) Di FLP juga, aku baru menyadari kalo kehidupan ini bebas dan indah.
Kalau urusan virus merah jambu? Ah itu mah belakangan…
Bagiku, “…Biarlah Cinta menjadi milik orang lain dan indah bagi mereka tapi tidak untukku…, Cintaku hanya satu bagi Pemilik Segala Cinta…”
 Mau tahu persepsiku tentang cinta? Bagiku perasaan jatuh cinta itu menyiksa. Eh, nggak juga deh! Maksudku mengganggu. Bayangkan aja, makan dan minum tak tenang, pekerjaan terbengkalai, gak konsen sehingga apa yang dilakukan semerawut. Semua itu hanya bermuara pada satu hal yaitu inget si DIA terus. Tapi aku juga gak menyalahkan kalau seseorang juga bisa berhasil menghasilkan karya terbaik dan berprestasi karena rasa ‘cinta’.  
Hadir dalam setiap pertemuannya bisa menjadi obat penawar juga, lho! Lagi patah hati.., bete.. atau lagi kesel..!! semua perasaan itu bisa sedikit terobati sambil silaturahmi dan ketawa-ketiwi bareng. Terus kalau urusan penyakit biasa, gimana? Oh, tentu saja bisa, Insya Allah…
Masih perlu bukti…? Boleh, semua ini pernah dialami oleh rekan-rekan kita di FLP Bandung.

§  Aku sendiri…( lho, ko penulisnya ikutan juga? Tapi gak pa pa deh, kita dengerin aja)
= Kamisan ke..sekian, 18 Januari 2007 =
Sudah dua hari ini, badanku terasa panas dingin, lemah dan bawaannya hanya pengen tiduran aja. Begitulah, kalau Amandelku kambuh alias membengkak lagi, ya seperti itu! Orang Tua dirumah  sudah menyuruhku pergi ke dokter tapi tetap saja bandel enggan pergi. Abisnya aku bosen jalan-jalan terus ke dokter dari dulu. Paling seperti yang udah-udah, diberi obat Antibiotik seperti Amoxilin (ups, salah.. katanya gak boleh nyebut merk dagang ya, maaf!) terus gak boleh makan ini…itu.. .bla...bla…(termasuk bala-bala) ditambah harus banyak istirahat. Pokoknya kalau penyakit yang satu itu sudah kambuh, udah deh! Aku sengsara lahir dan batin, menderita soalnya semua makanan kesukaanku DILARANG!  Uuh, cape deh…
Hmm, daripada merasakan penyakit yang menyebalkan ini, aku memilih pergi menghadiri pertemuan rutin. Lagipula ada ongkos tambahan, he.he..
Dan benar saja, setelah beberapa saat berada di sana keadaanku berangsur-angsur membaik. Bahkan panas dinginnya pun hilang. Rasanya kondisiku sudah kembali sehat seperti sediakala, Alhamdulillah…

§  Noel-Saga
= Rihlah ‘ Memburu Naga ‘ ke Taman Naga, 18 Pebruari 2007 =
Hari itu Noel datang terlambat, padahal rumahnya berada tak jauh dari tempat kami berkumpul. Usut punya usut ternyata dia lagi nggak enak badan “.. sejak pagi aku terus muntah-muntah. Kayaknya maagku lagi kambuh, kali!”, begitulah penuturannya padaku.
Tapi bukanlah Noel namanya kalau hanya menyerah begitu saja pada keadaan. Bukannya beristirahat di rumah agar kondisi tubuhnya semakin membaik. Eh, malah ikut bergabung dengan kita dalam acara “ Memburu Naga “ dengan berjalan kaki sepanjang tujuh kilometer dari Ledeng menuju Lembang melalui Ciumbuleuit, Puncrut, dsk.
Anehnya, bukannya tumbang karena kelahan tapi dia mengaku kalau tubuhnya kini terasa lebih baik dan fit daripada sebelumnya. Lho ko bisa? Allahu Allam.. 

§  Riki Cahya
= Kamisan ke…sekian, 22 Pebruari 2007 =
Pertemuan kita kali ini diadakan di URESHII book corner. Pada hari itu K’ Riki mengenakan jaket tebal dan terlihat murung. Katanya sih, “…lagi panas dingin…”. Berhubung jumlah peserta yang hadir cukup banyak dia memilih  pindah ke ruang sebelah. Tapi, dasar pada jail…orang udah pindah biar bisa beristirahat masih tetep diganguin.
Sampai akhirnya K’ Riki bilang “..teman-teman, saya pingsan dulu, bluk… kepalanya terbenam di atas meja yang berada dihadapannya. Lho, ko mau pingsan bilang-bilang dulu! Ah dasar, atuh K’ Riki… lagi sakit, masih tetep bisa bikin kita ketawa, he..he.. 

§  Tedee Xumma
= Kamisan ke…sekian, 22 Pebruari 2007 =
Masih di tempat dan hari yang sama. Di awal pertemuan, teman kita yang satu ini tidak merperlihatkan tanda-tanda aneh. Dia juga nggak bilang kalau kesehatannya lagi terganggu tapi di tengah-tengah pertemuan dia mengikuti K’ Riki berpindah ke ruangan sebelah dan nyungsep di sana. Entah apa alasannya! Apa lagi nggak enak badan…, ngantuk…, atau apapun alasannya. Yang jelas sampai aku pamit pulang pun posisinya masih seperti itu. Kalau teman-teman masih penasaran, lebih baik kita tanyakan langsung kepada yang bersangkutan, yuk…!!

§  Wildan Nugraha
= Kamisan ke…sekian, 22 Maret 2007 =
Andai saja ada salah satu pertemuan yang tidak dihadirinya, pasti teman-teman lain mencarinya ‘Eh, K’ Wildan kemana? Saya ada perlu!’. Mungkin karena alasan itulah dia memaksakan diri untuk datang di pertemuan kita kali ini.
Menurut pengakuannya dia berangkat dari rumah dalam keadaan ‘panas dingin…lagi flu, cenah!’. Ooh, pantas saja selama pertemuan dia terlihat murung. Namun setelah pertemuan berakhir, dia mengaku kalau kondisinya terasa lebih baik. Tuuh kan sama saja seperti yang udah-udah…!
Begitulah sepercik kisah yang dialami oleh para aktifisnya. Terlanjur cinta…? Mungkin. Menurutku FLP Bandung adalah komunitas yang unik (setiap aktifisnya memiliki ciri khas tersendiri), lain daripada yang lain serta gokil abiiss! Pasti bakalan cape ketawa melihat ulah mereka. Gak percaya, lihat dan buktikan sendiri!!
Wassalam,
Bersambung

Salman-ITB, April 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar