Senin, 13 Februari 2012

Oktober Moop


Kalo beberapa tahun silam kita pernah mendengar senandung ‘september ceria’, kayaknya Kapak Ibrahim perlu meliris sebuah lirik baru seperti Oktober kelabu, kejutan oktober atau yang semacamnya. Sebab dibulan Oktober ini banyak kejadian yang menimpa rekan - rekan  kita di Flp Bandung.  Ayo kita simak penuturannya.

 Tedee Xumma
= Buka Bersama 6 Oktober 2007
Selama ini dia adalah salah satu orang yang paling dekat denganku. Mungkin, orang lain menafsirkan ada hal lain diantara kita, terserah..! Mungkin juga dikarenakan hari lahir kita yang berdekatan hingga kita memiliki banyak kesamaan, baik itu dari cara pandang ataupun cara berpikir. Sayangnya, dalam masyarakat kita persahabatan antar genre yang berbeda selalu mengundang fitnah, biarkan saja.
Untuk urusan cinta? Maaf, selama ini kami tak pernah membahas hal yang satu ini. Obrolan kita hanya seputar tentang dunia kepenulisan dan masalah kesulitan hidup. Apapun hal yang kita bahas pasti berujung pada satu muara yaitu sama-sama gak punya duit. 
 “..Duh, kenapa jadi sedih begini?”
 “..Iya, ganti cerita, ah! Jangan yang sedih-sedih, jadi ikutan sedih nih!”
Seperti biasanya, kebersamaan ini selalu disertai dengan keceriaan. Tapi semua keceriaan itu pun pupus saat dia berpamitan akan pergi ke kota lain. Tentu saja kabar ini membuatku kaget.
Seribu musuh bisa aku dapatkan dalam sekejap. Namun seorang sahabat, dalam lima.. atau sepuluh tahun pun belum tentu bisa aku dapatkan. Aku semakin bersedih hati kehilangannya.
Kini, takkan ada lagi ada lagi orang yang selalu nanya bila aku bolos dari pertemuan rutin, takkan ada lagi teman curhat karena gagal lagi mendapat pekerjaan, takkan ada lagi teman pulang, serta takkan ada lagi orang selalu mendukung aku agar tetap istiqomah ‘nulis’. Padahal saat ini aku benar-benar membutuhkan dukungannya agar bisa tetap bertahan di FLP-Bandung
Mungkin, semua itu sudah menjadi pilihan terbaik Allah bagi dirinya. Bukankah dalam setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Aku yakin, tanpa dirinya aku akan baik-baik saja. Aku yakin, aku akan mendapatkan pengganti yang lebih baik darinya.

Hendra Veejay
= H-2 Idul Fitri, 11 Oktober 2007
Jelang sahur, aku dikagetkan dengan sebuah sms yang baru kubaca
“.. teman kita Hendra tabrakan senin lalu. Bagi yang mau ikut nengok ditunggu di Mesjid Raya Ujung Berung jam 12 siang..”
Dari : Wildan Nugraha
Dikirim 00.00
Innalilahi, k’ Hendra? Sahurku jadi tak menentu. Cemas, kaget dan tentunya khawatir. Hmm, gimana keadaan k’ Hendra ya? Mana mau lebaran lagi! Terus bayinya gimana? mudah-mudahan gak kenapa-napa. Musibah itu memang tidak bisa diduga.
Selepas lebaran ini tersebar kabar kalau k’’Hendra terpaksa melalui lebaran dengan muka bengkak sebelah plus beberapa gigi ikut bergeser akibat tabrakan itu. Tapi sekarang udah gak pa pa, cenah!

 Lian Kagura
= H + 7 Idul Fitri, 21 Oktober 2007
Dalam suatu siang yang panas, tiba-tiba ponselku bersuara nyaring. Eh ternyata, semua itu kerjaan sahabatku yang iseng. Biasa tu anak, kalo lagi kumat isengnya semua no yang ada diponselnya sengaja di miss call in.
Selang beberapa detik kemudian, ada sebuah sms masuk. Mulanya aku cuexin aja, paling kerjaan tu anak. Tapi daripada penasaran, aku mulai membuka sms itu.
“…ayo terus lebih semangat beribadah! Ramadhan sebentar lagi meninggalkan kita. Ayo terus tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita. Ayo semangat!”
Dari : Lian Kagura
Dikirim 13: 25
Benar juga, biasanya beberapa hari menjelang lebaran konsentrasi kita sudah mulai terpecah pada lebaran. Padahal, saat itu adalah moment penting untuk dikabulkannya do’a kita.
Tapi, aku mencium sesuatu yang tak beres. Tumben tu anak kirim sms, biasanya kan balas sms pun jarang. Aneh! Jangan-jangan telah terjadi sesuatu padanya! Ah, mungkin dia lagi menebar kebaikan, kali! Kan mumpung lagi Ramadhan!
Selang beberapa hari kemudian…
Di minggu pagi yang cerah. Untuk kali keduanya aku dikagetkan oleh sebuah sms kembali.
“..teman kita Lian masuk RS PMI Bogor. Bagi yang mau ikut nengok ditunggu di Leuwi Panjang jam 6 pagi..
Dari Nanda
Dikirim 22: 25
Haah, tu anak kenapa? Sakit apa kecelakaan? Keliatannya serius sampe masuk RS segala. Aku jadi ikutan cemas, abis beritanya gak jelas banget. Kata Nanda dia cuma kecapean, tapi teman-teman kita yang jenguk ke Bogor gak sempet nemui Lian di Bogor soalnya udah dibawa ke Jakarta. 
Katanya Lian kena typus akut, RS di Bogor udah angkat tangan makanya dipindahin ke Jakarta. Disusul ke Jakarta ternyata masih gak ketemu juga, katanya udah dibawa Ua nya yang kebetulan mempunyai teman seorang dokter dari Singapura. Tapi katanya lagi sekarang udah ada di Bandung karena masih harus chek up setiap minggunya di RS di Bandung. 
“???” aku semakin bingung. 
Duh, Lian…Lian, sebenernya kamu itu sakit apa seeh? Sampe berpindah-pindah segala.
Namun, disaat kita semua benar-benar mengkhawatirkan keadaannya, tiba-tiba saja dia muncul dalam pertemuan rutin kami tanpa warna merah menyertainya. Ketika kami tanya tentang kemana warna merahnya, ia hanya berujar
“..maaf, kata dokter warna merah gak cocok untuk saya..”
“..Uuh, cape deh!”
Syukurlah, ternyata dia masih baik-baik saja, buktinya dalam sakit masih aja ngaco!

Aurasinai
= kamisan ke..sekian, 25 Oktober 2007
Selepas lebaran ini, kami mendapati Sekertaris Umum Flp- Bandung menghilang. Kemana? Katanya sih dia mendapatkan tawaran kerja di salah satu majalah Islami terkemuka di Jakarta untuk menjadi seorang redaktur. Redaktur? Hmm, kereen..!
Flp-Bandung memang masih membutuhkannya, tapi apabila dia mendapatkan pekerjaan yang cukup menjanjikan seperti itu, bagus kan? Siapa tahu naskah kita memiliki banyak peluang untuk dimuat. (amien..)
Semua peristiwa itu membuat kami semua merenung, kira-kira hikmah apa yang telah diberikan Allah dibalik semua ini. Kami tak pernah tahu rencana-Nya karena kami belum terlalu dekat dengan-Nya.
Allahu Alam Bishowab,
v
Thanks to Redaksi Embun
November ‘07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar