Minggu, 03 Oktober 2010

Takkan Tertukar

Suatu saat seorang sahabat mengeluh padaku tentang pekerjaannya. Dan hal yang pertama kali terlintas dalam benakku saat itu… yaa, menyarankan dia keluar dari pekerjaannya saja. Pikiranku jadi melayang pada kejadian beberapa tahun silam, dimana aku mengalami hal yang sama.

Dulu, bukannya aku tak memiliki pertimbangan ataupun tidak membutuhkan pekerjaan itu lagi. Tapi … daripada terus menyiksa diri, kenapa masih juga dipertahankan? Lebih baik mencari kesempatan lain di luar sana. Yang aku yakini hanyalah satu bahwa rezeki Allah itu Maha Luas, bukan dari tempat itu saja aku bisa hidup.

Namun, lain orang lain kepala, lain orang lain pula cara berpikirnya. Begitu pula halnya dengan kami. Biarpun sudah lama bersahabat, tapi untuk satu hal seperti ini, kami memiliki pandangan yang bertentangan.

Menurutnya, hanya keluar dari pekerjaan itu sama saja dengan lari dari masalah. Bukankah masalah itu untuk dihadapi, bukan untuk dihindari? Dengan tegas, dia menolak saranku ini, dengan berbagai alasan. Dia mencoba berpikir baik-baik sebelum mengambil keputusan. Intinya, dia tidak ingin bertindak sembrono seperti aku.

Penggalan cerita diatas, tentunya sering kita jumpai dalam kehidupan ini. Adalah manusiawi apabila kita menginginkan kehidupan yang sempurna. Walau terkadang kita terlalu bersemangat untuk mengejar hal besar dan sempurna namun melupakan hal kecil dan sederhana.

Berhenti dari pekerjaan, bukanlah akhir dari segalanya. Biarpun air mata penyesalan tumpah ruah menyiram bumi, takkan pernah bisa mengubah apa yang telah terjadi. Dan sang waktu takkan mungkin kembali berputar, meskipun hanya untuk menyapa saja. Kita sering kecewa karena apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Padahal apa yang kita harapkan belum tentu baik untuk kita.

Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri, Allah lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Al Ankabut ayat 60)

Marilah kita simak ayat diatas. Tidak cukupkah segala karunia Allah bagi hamba-Nya. Untuk makhluk sekecil semut pun, Allah tak penah lupa membagikan rezekinya. Apalagi bagi kita seorang muslim.

Jangan pernah takut, tidak mendapat rezeki sekalipun kita berhenti bekerja. Tiap makhluk yang bernyawa pasti memiliki bagian rezeki masing-masing. Takkan pernah tertukar, rezeki yang Allah bagi.

Allahu Alam Bishowab,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar