Kamis, 02 Agustus 2012

B4 Beduk Ramadhan 1433 H


Kalau biasanya, hari-hari Ramadhanku selalu dipenuhi dengan berbagai aktifitas yang menyita waktu. Hingga akhirnya, Ramadhan pun usai tanpa terasa. Tapi kali ini, Ramadhanku terasa beda dari biasanya.
Meski sudah menginjak hari kelima Ramadhan, tak ada satu pun jadwal kegiatan yang sudah masuk dalam agendaku. Rutinitas harianku hanya sebatas mempersiapkan menu sahur dan berbuka puasa bagi kami sekeluarga.
Maka, ketika salah seorang sahabat di FlpBandung mengajakku untuk berbuka puasa bersama pada tanggal 29 Juli nanti di Saung Awi – Gegerkalong, aku setuju saja. Rasanya, sudah cukup lama aku tidak bersilaturahmi dengan mereka.
Beberapa hari berselang, aku juga mendapat info tentang sebuah acara B4 Beduk Ramadhan 1433H yang digagas oleh pak Bambang Trim. Acara ini terselenggara atas kerjasama antara Dixigraf Publishing Service, Penerbit Pandu Aksara serta toko buku Gramedia.
Sebenarnya acara tersebut sudah diadakan lebih dulu di Gramedia Depok pada tanggal 22 Juli lalu. Nah kali ini, giliran Bandung mendapatkan kesempatan yang sama di Gramedia Merdeka pada tanggal 29 Juli ini.
Waah, kesempatan emas nih! Kapan lagi ada pelatihan gratis oleh salah seorang praktisi perbukuan Nasional. Bukan hanya itu, tempat pelaksanaannya tidak begitu jauh dari rumah. Hanya cukup sekali naik angkot dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja.
Tanpa berpikir panjang, aku langsung mendaftar. Apalagi jumlah pesertanya yang dibatasi hanya 40 orang. Untunglah, masih ada tempat tersisa untukku. Fuih, aku menarik nafas lega. Tapi kenapa masih ada yang terasa mengganjal di hatiku. Apa ya?
Ya Ampuun, bukannya pada tanggal segitu aku sudah membuat janji lebih dulu dengan teman-teman di FlpBandung? Ah, kenapa aku bisa jadi pelupa seperti ini? Lalu sekarang, sebaiknya aku pilih yang mana? Rasanya, kedua acara itu sama-sama penting untukku.
Hhh, apa aku menyusul saja? Selepas acara B4 BEDUK usai, aku langsung menuju ke Saung Awi. Tapi kan, jalanan sekitar daerah Setiabudhi, Cipaganti selalu macet di akhir pekan. Apalagi saat-saat menjelang waktu berbuka puasa, kemacetan sudah tidak bisa dihindari lagi pastinya.
Lagipula, jarak antara jalan Merdeka dengan daerah gegerkalong itu cukup jauh. Apa mungkin aku bisa tiba di sana hanya dalam waktu 30 menit? Rasanya sungguh mustahil. Kalau sudah begitu, lalu aku bakal berbuka puasa dimana nanti?
Palingan, aku bakal tiba di sana ketika orang lain tengah bersiap melaksanakan shalat Tarawih. Apalagi katanya, Saung Awi ini berada dalam kawasan pesantren Darut Tauhid yang terkenal. Aku langsung menutup muka.
Tak cukup sampai di situ, aku juga harus mampu memprediksi. Kira-kira, hingga jam berapa kami berada di Saung Awi? Sementara itu, aku tak bisa berlama-lama bersama mereka. Aku  harus segera pulang dan siap terjaga mulai pukul dua dini hari.
Dengan berbagai pertimbangan inilah, aku memilih ikut acara B4 BEDUK bersama pak Bambang Trim di Gramedia – Merdeka saja. Sebaiknya, aku segera meminta maaf pada teman-teman di FlpBandung.
****

Satu hari menjelang acara berlangsung, pak Bambang Trim masih mencari seorang moderator untuk acaranya. Dengan iming-iming, akan mendapatkan berbagai keuntungan. Diantaranya: bisa mempromosikan dirinya, mendapat posisi strategis untuk berfoto, mendapat honor serta mendapat kesempatan mengerjakan proyek bersama beliau.
Sungguh, aku begitu tergiur dengan tawarannya yang menggoda. Hanya saja, aku belum pernah menjadi seorang moderator sekalipun. Entah kenapa, tangan ini tergerak untuk segera menulis pesan singkat padanya. Benar saja, dugaanku. Beliau malah menyangka aku bersedia menjadi moderator untuk acaranya. Padahal sebenarnya, aku hanya ingin menyapa beliau saja.
Pak Bambang bilang, apa salahnya kalau dicoba. Format acaranya juga sederhana, santai saja. Ah, benar juga. Kapan lagi aku punya kesempatan langka seperti ini. Apa salahnya aku coba, itung-itung uji nyali. :D
Hingga akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Aku tiba di tempat acara dengan hati berdebar. Bagaimana kalau acara tersebut malah jadi kacau balau gara-gara aku. Ditambah tempat acaranya yang sangat strategis, membuat nyaliku bertambah ciut.
Meski pada awalnya, hampir semua yang hadir itu perempuan, tapi lambat laun  para lelaki pun mulai berdatangan. Ruangan yang sempit pun menjadi penuh sesak hingga ke dekat pintu.
Di luar dugaan, sebagian besar para pesertanya ternyata teman-temanku di Forum Penulis Bacaan Anak. Sehingga aku tidak merasa canggung dan kaku lagi. Acara pun berlangsung dengan seru. Bahkan hingga acara hampir berakhir, masih banyak doorprize yang belum dibagikan. Semua berjalan dengan lancar, Alhamdulillah 
                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar